Kegagalan Erik ten Hag di Manchester United menjadi topik hangat di kalangan penggemar sepak bola dan media sport yang mengetahui kabar panas ini.
Setelah dipecat pada akhir Oktober 2024, banyak spekulasi muncul mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kegagalannya. Salah satu nama yang sering disebut adalah Antony, pemain yang didatangkan dari Ajax dengan harga mahal namun gagal memenuhi ekspektasi. Dibawah ini FOOTBALL FIXED akan membahas tentang Antony yang menjadi buah bibir karena menjadi bagian kegagalan Erik ten Hag di MU.
Awal Kedatangan Antony
Antony bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2022 dengan harapan besar dari penggemar dan manajemen klub. Pemain asal Brasil ini didatangkan dari Ajax Amsterdam dengan biaya transfer yang mencapai €100 juta. Menjadikannya salah satu pemain termahal dalam sejarah klub. Kedatangan Antony di Old Trafford disambut dengan antusiasme tinggi. Terutama karena ia dianggap sebagai pemain kunci dalam rencana Erik ten Hag untuk mengimplementasikan gaya permainan berbasis penguasaan bola dan serangan cepat. Ten Hag, yang sebelumnya melatih Antony di Ajax, melihat potensi besar dalam diri pemain muda ini dan berharap bisa mengulangi kesuksesan mereka di Liga Belanda.
Namun, sejak awal kedatangannya, Antony menghadapi tantangan besar untuk beradaptasi dengan intensitas dan fisik Liga Premier Inggris. Meskipun menunjukkan kilasan kemampuan individunya, performa Antony sering kali inkonsisten. Cedera yang dialaminya juga menghambat perkembangan dan kontribusinya bagi tim. Dalam beberapa pertandingan, Antony mampu menunjukkan kecepatan dan keterampilannya dalam menggiring bola. Namun sering kali ia kesulitan untuk memberikan kontribusi yang konsisten dalam hal gol dan assist.
Selain itu, gaya permainan Antony yang cenderung individualistis sering kali tidak sejalan dengan taktik tim. Ia kerap kali kehilangan bola di area berbahaya, yang berujung pada serangan balik lawan. Hal ini membuat Manchester United rentan di lini belakang dan sering kali kebobolan gol-gol yang seharusnya bisa dihindari. Kritik mulai muncul dari berbagai pihak, termasuk penggemar dan pundit sepak bola, yang mempertanyakan keputusan Erik ten Hag untuk mendatangkannya dengan biaya yang sangat tinggi.
Keputusan Erik ten Hag untuk terus memainkannya meskipun performanya tidak memuaskan juga menjadi sorotan. Banyak yang merasa bahwa ten Hag terlalu bergantung pada pemain-pemain yang pernah bekerja dengannya di Ajax, seperti Antony dan Lisandro Martinez. Hal ini dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam skuad Manchester United. Selain itu, transfer Antony dianggap sebagai salah satu kesalahan besar dalam strategi transfer Erik ten Hag.
Baca Juga: Premiership – TS Galaxy Dibantai Orlando Pirates Dengan Skor Akhir 0-2
Performa di Lapangan
Selama dua musim pertamanya di Manchester United, performa Antony di lapangan sering kali menjadi sorotan dan bahan kritik. Meskipun ia memulai debutnya dengan gemilang, mencetak gol dalam kemenangan 3-1 melawan Arsenal pada September 2022. Konsistensi menjadi masalah utama bagi pemain asal Brasil ini. Dalam musim pertamanya, Antony berhasil mencetak beberapa gol penting dan memenangkan penghargaan Gol Terbaik Bulan ini sebanyak empat kali, termasuk gol spektakuler melawan Barcelona di Liga Europa yang memenangkan penghargaan Gol Terbaik Musim ini.
Pada musim 2023/2024, performa Antony mengalami penurunan signifikan. Dari 29 penampilan di Liga Premier, ia hanya mampu mencetak satu gol dan memberikan beberapa assist. Jauh dari ekspektasi yang diharapkan dari pemain dengan harga transfer sebesar itu. Cedera dan masalah personal yang dialaminya juga turut mempengaruhi performanya di lapangan. Antony sempat absen lama karena dugaan kasus kekerasan yang melibatkan kekasihnya, yang berdampak pada fokus dan mentalitasnya sebagai pemain.
Gaya permainan Antony yang cenderung individualistis sering kali tidak sejalan dengan taktik tim. Ia kerap kali kehilangan bola di area berbahaya, yang berujung pada serangan balik lawan. Hal ini membuat Manchester United rentan di lini belakang dan sering kali kebobolan gol-gol yang seharusnya bisa dihindari. Kritik terhadap dirinya semakin keras ketika ia gagal memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertandingan-pertandingan penting. Membuat banyak penggemar dan pundit sepak bola mempertanyakan keputusan Erik ten Hag untuk terus memainkannya.
Keputusan Erik ten Hag untuk terus memainkannya meskipun performanya tidak memuaskan juga menjadi sorotan. Banyak yang merasa bahwa ten Hag terlalu bergantung pada pemain-pemain yang pernah bekerja dengannya di Ajax, seperti Antony dan Lisandro Martinez. Hal ini dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam skuad Manchester United.
Dampak Terhadap Tim
Dampak kehadiran Antony terhadap tim Manchester United selama dua musim terakhir sangat signifikan. Baik dari segi performa di lapangan maupun dinamika internal tim. Meskipun awal kedatangannya disambut dengan antusiasme tinggi, performanya yang inkonsisten dan sering kali mengecewakan telah menimbulkan berbagai masalah bagi tim. Pada musim pertamanya, Antony menunjukkan kilasan kemampuan individunya dengan mencetak beberapa gol penting dan memenangkan penghargaan Gol Terbaik Bulan ini sebanyak empat kali.
Salah satu dampak terbesar dari performa Antony yang tidak memuaskan adalah ketidakstabilan di lini serang Manchester United. Sebagai pemain yang diharapkan bisa menjadi andalan di sayap kanan, Antony sering kali gagal memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal gol dan assist. Hal ini membuat tim kesulitan mencetak gol, terutama dalam pertandingan-pertandingan penting. Selain itu, gaya permainan Antony yang cenderung individualistis sering kali tidak sejalan dengan taktik tim, yang mengandalkan kerja sama dan penguasaan bola.
Ikuti terus perkembangan informasi menarik yang kami suguhkan dengan akurasi dan detail penjelasan lengkap, simak penjelasan lainnya seputar bola dengan klik link footballboots68.com.